Seseorang yang diam ketika di cela dan di hina karena perbuatan baiknya,
bukan berarti dia tak bisa membela diri.
Tetapi dia sedang menata hati dan menguatkan tekad agar niatnya tetap
lurus dan terjaga.
Baginya yang terpenting adalah Ridho Allah.
Sebab sebaik apapun perkataan dan perbuatan, mustahil semua orang
dapat menyukainya.
Meskipun telah berbuat baik semaksimal mungkin.
Karenanya tak perlu kecewa dan bersedih hati, teruslah berbuat yang
terbaik karena Allah, sebab itulah yang akan kembali kepada kita. Aamiin
ya Rabbal'alamiin..
- Mudah-mudahan bermanfaat.. /repost fb//:mozaik islam
Minggu, 17 Januari 2016
Kamis, 07 Januari 2016
be +
Dear wanita, kalau kalian berharap bisa menarik
perhatian pria baik-baik, bertanggungjawab dengan pakaian mini, lipstik
merah menyala, maka kalian gagal total. Yang tertarik justeru pria jenis
lainnya.
Juga sama, kalau kita merasa suara dimanja-manjakan, merengek tak
penting, bertingkah seperti kanak-kanak itu bisa menarik laki-laki baik,
maka yang tertarik justeru pria jenis lainnya, yang kalian sendiri bisa
membayangkan mutu serta kualitas pria tersebut.
Selasa, 05 Januari 2016
Sebelum pulang kantor, sang suami telp istrinya,
"Sayang, alhamdulillah, bonus akhir tahun dari
perusahaan sudah turun, Rp. 150 juta." Dibalik
telp, sang istri tentu saja mengungkapkan rasa
syukurnya, "Alhamdulillah, semoga barokah ya
mas". Sejak beberapa bulan yg lalu mereka sudah
merencanakan beli mobil sederhana untuk
keluarga kecilnya. Dan uang yg turun mereka rasa
cukup pas sesuai budget.
.
Namun dalam perjalanan pulang, dia ditelp oleh
ibunya di kampung, "Nak, kamu ada tabungan?
Tadi ada orang datang ke rumah. Ternyata
almarhum ayahmu punya hutang ke dia cukup
besar, Rp. 50 juta." Tanpa pikir panjang, ia pun
bilang ke ibunya, "Iya, Bu, insyaAllah ada." Dalam
perjalanan pulang ia pun sambil berpikir, "Nggak
apa-apa lah, masih cukup untuk beli mobil yg 100
jutaan. Mungkin ini lebih baik."
.
Ia pun melanjutkan perjalanan. Belum tiba di
rumah, HP-nya kembali berdering. Seorang
sahabat karibnya semasa SMA tiba-tiba
menghubunginya sambil menangis. Sahabatnya
itu sambil terbata mengabarkan bahwa anaknya
harus segera operasi minggu ini. Banyak biaya yg
tidak bisa dicover oleh asuransi kesehatan dari
pemerintah. Tagihan dari rumah sakit Rp. 80 juta.
.
Ia pun berpikir sejenak. Uang bonusnya tinggal
100 juta. Jika ini diberikan kepada sahabatnya,
maka tahun ini ia gagal membeli mobil
impiannya. Tapi nuraninya mengetuk, "Berikan
padanya. Mungkin kamu memang jalan Allah
untuk menolong sahabatmu itu. Mungkin ini
memang rezekinya yang datang melalui perantara
dirimu." Ia pun menuruti panggilan nuraninya.
.
Setibanya di rumah, ia menemui istrinya dg wajah
yg lesu. Sang istri bertanya, "Kenapa, mas? Ada.
masalah? Nggak seperti biasanya pulang kantor
murung gini?" Sang suami mengambil napas
panjang, "Tadi ibu di kampung telp, butuh 50 juta
untuk bayar utang almarhum bapak. Nggak lama,
sahabat abang juga telp, butuh 80. juta untuk
operasi anaknya. Uang kita tinggal 20 juta. Maaf
ya, tahun ini kita nggak jadi beli mobil dulu."
.
Sang istri pun tersenyum, "Aduh, mas, kirain ada
masalah apaan. Mas, uang kita yg sebenarnya
bukan yg 20 juta itu, tapi yg 130 juta. Uang yg kita
infakkan kepada orang tua kita, kepada sahabat
kita, itulah harta kita yg sesungguhnya. Yg akan
kita bawa menghadap Allah, yg tidak mungkin
bisa hilang jika kita ikhlas. Sedangkan yg 20 juta di
rekening itu, masih belum jelas, benaran harta
kita atau akan menjadi milik orang lain."
.
Sang istri pun memegang tangan suaminya, "Mas,
insyaAllah ini yg terbaik. Bisa jadi jika kita beli
mobil saat ini, jsutru menjadi keburukan bagi kita.
Bisa jadi musibah besar justru datang ketika
mobil itu hadir saat ini. Maka mari baik sangka
kepada Allah, karena kita hanya tahu yg kita
inginkan, sementara Allah-lah yg lebih tahu apa yg
kita butuhka n."
***
Kawan, ada tiga pilihan hidup yg harus kita pilih
dg sangat hati-hati. Yakni: pendidikan, pekerjaan,
dan pendamping hidup. Bukan sekadar yg favorit
kampusnya, tapi yg sesuai dg bidang yg ingin kita
pelajari. Bukan sekadar yg gajinya besar, tapi yg
sesuai dg passion yg ada pada diri. Bukan sekadar
yg indah parasnya, tapi yg bisa menjadi
penasehat, sahabat, serta perantara untuk
mendekat pada Sang Pencipta.
Semoga bermanfaat Aamiin...
Copas fb//:Thoha Mitsubishi
Cinta itu bukan soal kebersamaan apalagi memiliki.
Melainkan pada ingatan yang diletakkan di hati kita masing2, pun dalam
doa2 yang dipanjatkan dalam senyap.
Itulah kenapa, kalaupun kita tidak memiliki seseorang/sesuatu, tidak
bersama dengannya, atau malah dibenci karena salah paham, perbedaan,
atau memang simpel karena tidak suka (apapaun alasan tdk suka
tersebut), kita tetap selalu bisa menyebutnya dengan kata cinta.
Senin, 04 Januari 2016
mengapa dulu kamu memberikan janji2 ketika aku belajar tulus mencintaimu.. kalau pada akhirnya kamu belum yakin dapat mewujudkannya.. entah mengapa hati ini jadi beda setelah hati ini terluka berulang kali, begitu sulit mencintaimu dengan hati. seakan hati sudah tidak bisa merasakan cinta yg seperti dulu lagi..
aku tidak bisa membohongi perasaanku. tapi aku harus tetap berkomitmen tak meninggalkanmu. sebelum kamu sendiri yang menginginkan aku pergi . semua telah terjadi , aku tak ingin menyalahkan anggap saja kita memang belum jodoh.
Sabtu, 02 Januari 2016
Rasulullah SAW Suruh Pria Ceraikan Istri yang Seperti Ini
Perceraian merupakan hal yang pastinya tidak diinginkan oleh
setiap pasangan suami istri. Keputusan untuk berpisah ini akan
menyisakan kepedihan bagi keluarga terutama anak-anak.
Selain itu, hubungan silaturahmi antar dua keluarga bisa
terputus karena perpisahan ini.
Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad SAW mengatakan
bahwa perceraian adalah tindakan diperbolehkan namun sangat
dibenci Allah SWT. Rasulullah SAW pun selalu memberikan
teladan yang baik agar umatnya menjaga keharmonisan dan
keutuhan keluarga mereka. Selain itu, pasangan dianjurkan
untuk saling mengerti agar perceraian bisa terelakkan.
Namun ada saat dimana Rasulullah justru menyuruh suami
untuk menceraikan istrinya. Hal ini pasti didasari perilaku istri
yang sudah tidak sesuai dengan syariat dan melanggar norma.
Seperti apa ciri wanita yang diperintahkan untuk diceraikan?
Berikut informasinya.
Ciri wanita yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk
diceraikan adalah wanita yang tidak menolak tangan orang lain
yang menyentuhnya. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah
SAW. Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu
bahwa ada seorang laki-laki yang datang menghadap Rasulullah
lalu berkata, “Ya Rasulullah, saya memiliki wanita yang tidak
menolak tangan orang yang menyentuh.” Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Ceraikan
dia” (HR. An Nasa’i)
Tidak menolak tangan orang lain yang menyentuhnya
merupakan salah satu bentuk cacat moral yang besar. Hal ini
dapat diartikan bahwa wanita tersebut tidak bisa menjaga diri
dari pergaulannya dengan lawan jenis. Ia tidak bisa menjaga
dirinya hingga bebas bergaul dengan siapa saja dan bahkan
hingga bersentuhan kulit.
Itulah penyebab mengapa Rasulullah SAW memerintahkan
suami dari wanita tersebut untuk menceraikannya. Terutama
ketika si wanita tersebut tidak bisa dinasehati dan tidak ada
harapan untuk berubah setelah diingatkan beberapa kali.
Pada zaman sekarang ini, bersentuhan kulit dengan laki-laki
yang bukan mahramnya menjadi hal yang dianggap biasa.
Terlebih lagi jika kita lihat di kalangan selebriti yang bebas saja
menyentuh wanita atau pria yang bukan mahramnya. Padahal
hal yang demikian ini sudah termasuk dalam kategori zina
tangan.Rasulullah SAW bersabda:
“Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh)” (HR.
Muslim)
Jika diketahui, sebenarnya begitu besar dosa saling sentuh dan
pegang tangan ini dengan orang yang bukan mahramnya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang yang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi itu
lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal
baginya” (HR. Thabrani)
Karena hal itulah, tidak heran apabila Rasulullah memerintahkan
suami untuk menceraikan istri yang tidak menolak tangan laki-
laki lain yang menyentuhnya.
Demikianlah informasi mengenai ciri wanita yang diperintahkan
Rasulullah untuk diceraikan. Bila mengetahui istri berbuat hal
demikian, maka nasihati dan bimbinglah istri terlebih dahulu.
Namun, apabila hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang
dan ia tidak juga berubah maka laksanakanlah perintah
Rasulullah tersebut yakni dengan menceraikannya.
Jumat, 01 Januari 2016
WADAH SUFIYAH AN-NAQSYABANDI: TENTANG BOHONG, MENGUMBAR JANJI DAN BASA-BASI DAL...
WADAH SUFIYAH AN-NAQSYABANDI: TENTANG BOHONG, MENGUMBAR JANJI DAN BASA-BASI DAL...: Allah Swt berfirman , “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mer...
Langganan:
Postingan (Atom)